Pada dasar konsepnya, IoT merupakan suatu masa depan dimana seluruh benda akan terkoneksi dengan teknologi internet. Tentu saja teknologi berbasis smart ini lebih di gemari karena penggunaannya yang simple dan kita dapat melakukan pengawasan dimana saja. sebenarnya teknlogi seperti ini sudah sukses di terapkan pada bidang perbankan. Contohnya mesin anjungan tunai mandiri (atm) pada abad 20 akhir sudah mulai diperkenalkan, yang mana pengguna bisa memanajemensi keuangannya sendiri seperti bayar tagihan telepon rumah,kredit dll. namun sekarang di perluas dengan adanya teknologi sms banking.
Sekarang ini IoT mulai di kembangkan dalam sektor smart city dimana informasi mulai dari event, kejadian, ekonomi hingga penggunaan mobilitas kota seperti aplikasi gojek maupun untuk keselamatan seperti smart driving sensor. Ini merupakan solusi dan upaya demi memaksimalkan dan mempermudah kinerja manusia dalam kesehariannya. menurut 'techinasia', IoT untuk mengembangkan Smart City Lalu apakah Smart City ini ada kaitannya dengan IoT? Ya, 100 persen sangat berhubungan: IoT merupakan salah satu alat teknologi yang dapat digunakan untuk pengembangan aplikasi Smart City. Saya akan memberikan tiga contoh penggunaan teknologi IoT pada Smart City:
- Pada aplikasi Informasi Banjir Online, selain mengandalkan laporan warga, sensor-sensor banjir yang dapat mengukur ketinggian air secara real-time disebarkan ke seluruh wilayah kota sehingga informasi dapat diinformasikan ke Command Center secara cepat dan selanjutnya langsung tertangani oleh Dinas terkait.
- Sistem Notifikasi Gempa dan Tsunami. Beberapa kejadian bencana alam di Indonesia memakan korban jiwa begitu banyak. Jumlah korban jiwa dapat dikurangi secara signifikan apabila Early Warning System diterapkan secara benar dan tepat sasaran. Sensor-sensor yang ditempatkan di daerah rawan bencana alam dapat memberikan informasi secara langsung kepada warga sekitar lokasi rawan gempa, longsor, atau tsunami dalam hitungan detik.
- Sistem yang tak kalah menariknya adalah sistem Smart Parking. Pada sistem ini, sensor parkir ditaruh di tempat parkir umum. Pemakaian sistem Smart Parking ini dapat membantu pemerintah kota memantau dan mengendalikan pendapatan daerah dari parkir. Keuntungan yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat berupa pemeriksaan status dari parkir yang tersedia dan sistem booking atau bayar parkir online.
Sistem seperti ini sangat menarik dan akan sangat berguna apabila dapat diterapkan di seluruh daerah di Indonesia, tidak terbatas hanya perkotaan. Bagaimanapun, investasi untuk Smart City IoT lebih mahal daripada aplikasi software semata. Teknologi tersebut memerlukan CAPEX yang cukup besar berupa infrastruktur dan hardware. Oleh karena itu, “barrier to implement” atau halangan untuk menerapkan teknologi ini jauh lebih tinggi. Pemerintah Daerah tidak bisa hanya sendirian menerapkannya, melainkan harus bersama-sama dengan semua pihak termasuk pihak akademisi, swasta, dan komunitas guna membentuk suatu Smart City Ecosystem yang integrated and sustainable.
Wah ternyata sudah ada yang ambil andil dalam perluasan teknologi IoT ini. Saya sendiri menyambut baik dengan adanya pengembangan IoT. Semakin jauh rasanya dengan era mekanikal dan teknologi biasa. Namun dari teknologi sebelumlah era IoT ini mulai terbentuk, dan faktanya penggerak utama teknologi ini terbentuk adalah kerja nyata yang mengharuskan manusia untuk berkreatifitas demi menciptakan inovas baru. untuk itu kreatifitas yang sesungguhnya tetap harus kita miliki dan salurkan walau dengan adanya IoT yang dapat mempermudah segala aspek kehidupan.
Semoga kita dapat menyikapi era baru ini dengan segala pengetahuan yang mumpuni. Segala perkembangan yang ada memang harus di lewati dan siap dalam mengahadapinya.